Kamis, 02 Agustus 2012

INSPIRASI KEHIDUPAN



Pengaruh Karakter dalam Sebuah Kesuksesan
Seberapa besar pengaruh karakter dalam sebuah kesuksesan?Pertanyaan ini banyak dijadikan sebuah tema dalam sebuah seminat-seminat motivasi. Bila pertanyaan ini diarahkan kepada saya, maka jawaban saya akan berkata pengaruhnya cukup siginifikan.

Ketika ada seorang malas, dia hanya meminta dan tidak melakukan apa-apa maka sudah dapat dipastikan ia akan gagal. Namun mengapa ada orang yang malas, tidak melakukan apa-apa tetapi bisa sukses? Bila ada pertanyaan ini maka kita harus berpikir kembali definisi sukses yang sudah kita bahas pada artikel sebelumnya. Kenyataannya bila ukuran sukses adalah materi maka sampai kapanpun kita akan mencibir orang yang keadaan materinya lebih baik dari pada kita.

Jika benar materi menjadi segala-galanya, mengapa acara talk show Kick Andy mengundang orang-orang yang sukses bukan dari level atas saja? Mengapa Kick Andy menampilkan figur-figur yang memiliki daya juang sangat tinggi dan bukan yang sukses secara materi saja?

Ini menjadi sebuah bahan perenungan kita bersama untuk melihat kembali definisi kesuksesan sebenarnya. Satu hal yang saya tangkap dari mereka yang pernah diundang ke Kick Andy. Mereka punya satu karakter sama. Dan karakter tersebut adalah tangguh menghadapi hidup.

Karakter seseorang berbeda-beda dalam menghadapi hidup, namun satu hal yang harus kita yakini karakter seorang yang tangguh dalam menghadapi hidup adalah gerbang menuju pintu kesuksesan sebenarnya. Lantas bagaimana dengan kita? Apakah kita adalah orang-orang yang memiliki karakter tangguh dalam hidup?

Hanya waktu yang bisa membuktikan anda seperti apa, satu hal yang harus anda pikirkan dengan matang. Karakter akan tumbuh bila ditempa oleh sebuah masalah, jadikan masalah sahabat yang membuat anda lebih kuat lagi di masa mendatang dan ketika anda melewati itu semua maka kita adalah manusia yang sukses….

Salam Inspirasi


Harapanku


Menghidupi harapan menjadi keinginan bagi semua yang hidup
Tak peduli muda maupun tua
Ketika muda harapan itu ditampuk untuk diri sendiri
Ketika uban memutih harapan itu diserahkan pada insan yang menjadi penerusnya

Sayangnya tak semua harapan menarik kenyataan
Beberapa harapan tinggallah terbang menjadi gugusan bintang yang menghiasi langit
Dan sesosok insan pergi tanpa menjejakan apapun dalam hidupnya
Hanya nisan yang mencatatnya sebagai bagian hidup dari dunia

Harapan, kemudian kau datang merasuk pada insan-insan baru
Tak semua memegang erat dan memeliharanya
Sebagian mereka menghempas jauh karena kerasnya dunia
Sebagian lagi tetap menjaganya tanpa tahu harus berbuat apa
Sebagian lagi memeliharanya hingga tumbuh menjadi sebuah kesadaran untuk mewujudkannya

Oh, harapan cara kerjamu sungguh unik
Membuat kami tertawa dalam sekap kelam
Membuat kami menguat saat terpa air membentuk tsunami
Membuat tangis kami tak membentang sepanjang nil

Harapan, mari bersamaku saling menggenggam
Tuk kuatkanku kini, hingga nanti
Senyumku untukmu, harapan....


Saya tidak pernah tahu seberapa jauh sebuah pencapaian dicapai, satu hal saya selalu tidak berhenti bermimpi dalam mencapai sesuatu yang belum saya capai. Tahun 2007 saya pernah bermimpi untuk bisa bicara dan bedah buku di toko buku terbesar dan terlengkap di Indonesia (Gramedia Matraman). Saat itu saya ingin sekali mendapatkan kesempatan untuk bisa merasakan bedah buku di sana. Membayangkannya saja, seperti sebuah mimpi yang sangat besar buat saya. Apalagi saat Andri Wongso duduk di panggung bedah bukunya, membuat saya semakin ingin berbicara di Gramedia Matraman.




Setahun kemudian saya melihat semuanya terealisasi dengan baik. Buku pertama saya “Living Like a Puzzle” dibedah di Gramedia Matraman. Bukan di ruang kecil, tapi di ruangan yang lebih besar dari Andrie Wongso. Sungguh buat saya ini melebihi mimpi yang saya bangun dahulu kala.



Saya kemudian tidak berhenti bermimpi, di tahun 2009 saya datang ke acara World Book Day. Di sana saya melihat banyak sekali tokoh-tokoh perbukuan yang hadir. Sempat terbersit dalam angan saya di panggung itu berdiskusi dan menjadi narasumber pada acara tersebut. Dan apa yang terjadi selanjutnya? Lewat buku kedua Sebilah Sayap Bidadari saya diberi kesempatan untuk menjadi narasumber penulis muda di ajang World Book Day 2010.



Masih soal mimpi, di tahun 2009 saya pernah membayangkan rasanya bedah buku di sebuah ajang pameran skala nasional. Dan sampai saat itu saya tidak pernah memikirkan ajang apa yang akan mengundang saya. Namun tahukah sobat, di tahun 2010 ini saya berhasil mengadakan acara di event Food and Packaging Expo di gedung SMESCO Festival.



Sungguh semua pencapaian ini saya yakini adalah campur tangan dari Sang Khalik yang memberikan kehendak-Nya pada saya hingga bisa sampai seperti ini. Saat ini saya hanya bisa mengucapkan Alhamdulillah....

Teruslah bermimpi dan berdoa sobat, jangan takut dengan aral rintangan karena mereka hanya penghias kehidupan saja....

Salam Inspirasi

Seni Menghargai Hidup



Hidup itu rangkaian sirkum perputaran yang selalu berputar mengelilingi diri
Terkadang seseorang bisa saja menjadi terbawah ketika roda bumi berputar ke bawah
Sebagian yang lain bisa saja sedang menanjak terus naik tanpa terlihat puncak
Sebagian lagi mungkin saja tetap di tengah dan tidak bergerak sendiri
Di situasi apapun kita berada, kita mungkin akan dihadapkan tentang sebuah tentang pertanyaan tentang bagaimana menghargai hidup?

Ketika pertanyaan ini bergulir mungkin kita akan sejenak diajak ke dalam alam pikir kita tentang apa saja yang sudah dilakukan untuk menghargai hidup kita sendiri.
Ukuran apakah yang bisa membuat kita bisa terlihat menghargai hidup kita sendiri.

Bagi saya, menghargai hidup itu ukurannya adalah bercermin
Psikologi dalam bercermin biasanya akan memacu kita untuk menjadi yang terbaik
Lihatlah bagaimana kita sibuk membetulkan dasi yang mungkin sedikit miring
Atau bagi para wanita, mungkin akan sibuk menata riasannya mana kala ada sedikit riasan saja yang tidak pas
Di depan cermin kita selalu ingin tampak baik dan memesona, bila ada cela sedikit kita akan segera memperbaikinya, bukan begitu?

Maka bila mau jujur pada diri sendiri, menghargai diri itu semudah bercermin
Lihatlah kekurangan dalam diri dan belajar memperbaiki diri dari hari ke hari
Tak perlu takut mengakui kesalahan pada diri sendiri
Toh hanya Sang Khalik dan diri kita saja yang tahu kesalahan-kesalahan diri kita kan?

Selama kita memiliki kesadaran yang tinggi untuk terus memperbaiki diri sendiri
Maka selama itulah kita bisa menghargai diri kita sendiri

Salam Inspirasi

Waktu


Ini semua soal waktu
Sesuatu dimana kita mencoba untuk menetapkannya sebagai apa?
Sejarah yang menginspirasi dunia
Atau hanya debu yang tertiup dan menghilang dalam kefanaan?

Ini semua tentang waktu
Sesuatu yang kita coba manfaatkan sebagai apa?
Memaksimalkan diri menggegam dunia
Mengejar kebahagiaan nirwana
Menjalani keduanya 
atau
Terbuang dari sisi dunia dan nirwana

Ini semua adalah waktu
Sesuatu yang kita coba untuk mengenangnya sebagai apa?
Sebagai gulali yang manisnya merasuk dalam hidup
Sebagai kopi tanpa gula yang pahitnya terekam dalam indera perasa
atau mungkin
Sebagai kombinasi dari semua konfigurasi rasa yang dipadukan

Ini semua cerita waktu
Sesuatu yang mungkin saja menarik kita pada peran apa?
Peran sebagai seorang anak kecil yang terpuaskan ego bermainnya
Peran sebagai remaja yang senang menyalakkan egonya
Peran sebagai dewasa yang mencoba mematangkan egonya
atau mungkin
Peran sebagai tua yang bijaksana ketika sakaratul akan menjemput

Ini waktu
Kita tahu waktu itu berjalan dan detik itu berjalan cepat
Tapi jawaban isinya ya hanya kita dan Sang Khalik yang tahu
Yah waktu, hanyalah waktu….



Minggu, 22 Juli 2012

DIBAYAR LUNAS DENGAN SEGELAS SUSU

Suatu hari, seorang pemuda miskin, yang menjual barang dari pintu ke pintu untuk membiayai sekolahnya, menemukan dirinya hanya memiliki uang sepeser dan dia kelaparan. Dia akhirnya memutuskan untuk meminta makan di rumah selanjutnya. Namun, dia kehilangan keberaniannya ketika seorang wanita muda cantik membuka pintu rumah. Alih-alih meminta makan, pemuda itu hanya meminta segelas air putih. Wanita itu berpikir bahwa pemuda itu terlihat kelaparan jadi dia membawakannya segelas besar susu. Pemuda itu meminumnya pelan-pelan, dan kemudian bertanya, "Berapa saya berhutang kepada Anda?"
"Kamu tidak berhutang apa-apa kepada saya," jawab wanita itu. "Ibu saya selalu mengingatkan kami untuk tidak pernah menerima bayaran atas kebaikan yang kami lakukan."
Pemuda itu kemudian berkata.. "Kalau begitu, saya berterima kasih dari hati saya yang terdalam."
Pemuda itu bernama Howard Kelly, dia kemudian meninggalkan rumah itu bukan hanya dengan fisik yang lebih kuat, namun juga imannya kepada Tuhan dan orang lain. Sebelumnya, dia sudah ingin menyerah dan berhenti.
Bertahun-tahun kemudian, wanita muda tadi mengalami sebuah penyakit kritis. Dokter setempat tidak mampu menanganinya. Mereka kemudian mengirimnya ke kota besar dimana ada spesialis yang dapat menangani penyakitnya yang aneh.
Dr. Howard Kelly dipanggil untuk memberikan konsultasi. Ketika dia mendengar nama kota asal wanita tersebut, sebuah Cahaya aneh memenuhi matanya. Dengan cepat ia bangun dan turun ke aula rumah sakit menuju kamar wanita itu.
Menggunakan pakaian dokternya dia mengunjungi wanita tersebut. Dr. Kelly langsung mengenali wanita itu, dia kemudian kembali ke ruang konsultasinya dan memutuskan untuk melakukan yang terbaik untuk menyelamatakan nyawanya. Mulai hari itu dia memberikan perhatian khusus kepada kasus wanita tersebut.
Setelah berjuangan selama beberapa waktu lamanya, akhirnya pertempuran dimenangkan.
Dr. Kelly kemudian meminta bagian administrasi untuk menagihkan biaya pengobatan wanita tersebut kepadanya. Dia kemudian melihat tagihan tersebut, kemudian menuliskan sesuatu di tagihan tersebut, lalu tagihan tersebut di kirim ke ruangan wanita tersebut. Wanita itu sangat takut untuk membuka tagihan itu, dia yakin membutuhkan seluruh sisa hidupnya untuk membayar biaya pengobatan itu. Akhirnya dia membuka amplop tagihan itu, dan sesuatu menarik perhatiannya di sisi tagihan itu. Dia membaca kalimat ini…
"Dibayar lunas dengan segelas susu." – tanda tangan – Dr. Howard Kelly.
Air mata sukacita mengalir di wajah wanita tersebut, dengan bahagia dia berdoa: "Terima kasih Tuhan, karena cinta-Mu telah menyebar melalui hati dan tangan manusia."
Setiap kemurahan hati yang kita tabur, pasti akan kita tuai. Mungkin tidak selalu seperti kisah di atas, kita tidak selalu menerima timbal balik dari orang yang kita tolong, namun percayalah bahwa Tuhan memiliki banyak cara untuk menunjukkan kemurahan hati-Nya kepada Anda.